Jumat, 04 Desember 2015

Pendataan dan Validasi dan Verifikasi Realisasi Data 8355 di SDN Tambora 01 Pagi Jakarta dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building bersama Teach For Indonesia


Kelas: LB23
Nama Dosen: Alfensius Alwino
Kode Dosen: D5690
Suasana di SDN Tambora 01 Pagi
Hari/tanggal: Selasa, 27 Oktober 2015
Waktu: Berangkat dari tempat asal pukul 08.00 WIB
Sampai di SDN Tambora 01 Pagi pukul 09.00 WIB
Monitoring Kartu Jakarta Pintar 09.00 - 10.00
Validasi dan Verifikasi data 8355 dan data sekolah 10.00 - 11.00
Pulang ke tempat asal 11.00

Tim yang hadir: Semua hadir
Ketua: Aliya Irsan Siregar
Anggota:

  1. Brahmana Adicahya
  2. Lisa Vianita
  3. Fathia Alisha
  4. Fransiskarin Tobing
  5. Nadia Gristira
  6. Nisa Noviyana
  7. Christoporus Hari
ki-ka; Nisa - Aliya - Nadia - Brahmana - PIC - Christoporus - Fransiskarin - Lisa - Fathia

PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIS


A.Pengantar
Pengambilan keputusaN etis sangat penting bagi setiap orang, terutama secara khusus bagi para manager atau para pemimpin. Ada beberapa alasan mengapa pertimbangan etis menjadi begitu penting untuk mengambil sebuah keputusan. Pertimbangan-pertimbangan (Robbins & Hunsaker, 2009: 300) itu terrdiri dari 1) keputusan menajer menetapkan standar untuk bawaham dan membantu menciptakan suasana untuk organisasi secara keseluruhan, 2) perilaku para manager berada di bawah pengawasan yang luas. Para konsumen dewasa ini tidak memberikan toleransi pada kepada perusahaan yang tidak etis; kompetisi memungkinkan para konsumen untuk memilih perusahaan yang lain, yang lebih baik dan cocok dengan harapan mereka. Dengan ini reputusi sebuah organisasi bisnis atau individu dapat dengan cepat hancur. Dewasa ini public menuntut para perusahaan atau para manager untuk memiliki standar perilaku yang tinggi.
Berdasarkan pernyataan Robbis dan Hunsaker tersebut dapat kita simpulkan bahwa pertimbangan etis sangat penting untuk meningkatkan kualitas kerja seseorang atau para manager dalam mengambil sebuah keputusan, baik terhadap lingkungan eksternal seperti para konsumen maupun lingkungan internal organisasi seperti para pekerja. Dengan pertimbangan etis, para karyawan percaya bahwa semua perilaku mereka diarahkan dengan standar yang sama. Dengan adanya kepercayaan ini, para karyawan akan merasa lebih baik mengenai diri mereka sendiri, kolega kerja mereka, dan organisasi mereka.
Oleh karena posisi para manager yang sangat penting, maka para manager harus memiliki karakter etis yang kuat. Berkaitan dengan ini Farrel, Fraedrich, Farrel )2010: 128-130) menunjukkan kebiasaan (habits) habits pemimpin etis yang kuat. Beberapa kebiasaan tersebut terdiri dari; 1) pemimpin etis memiliki karakter personal yang kuat, 2) pemimpin etis memiliki kemauan yang kuat, 3) pemimpin etis bersifat proaktif, 4) pemimpin etis mempertimbangkan kepentingan stakeholders, 5) pemimpin etis menjadi role model bagi nilai-nilai organisasi, 6) pemimpin etis transparan dan secara aktif terlibat dalam pembuatan keputusan organisasi dan 7) pemimpin etis merupakan komponen manajer yang mengambil suatu pandangan holistic tentang budaya etis perusahaan.

B. beberapa factor yang mempengaruhi keputusan etis
Pengambilan keputusan etis tentu saja dipengaruhi oleh berbagai factor sesuai dengan ruang lingkup di mana keputusan etis itu dilakukan. Dalam kaitannya dengan bisnis misalnya, Farrel, Fraedrich dan Farrel (2010) mengemukakan bahwa ada empat kerangka kerja pembuatan keputusan etis dalam bisnis. Keempat kerangka itu terdiri dari intensitas isu etis, factor-faktor individual, factor organisasi dan kesempatan.



Tugas kami telah selesai melakukan wawancara di SD, maka saatnya kami melakukan pendataan validasi 8355, kami melakukan pendataan tsb diruangan yang sama, kami saling bekerjasama menyocokan nama yang ada didalam data dinas dengan data yang kami dapatkan dari sekolah, tidak terdapat data yang berbeda semuanya valid.
Kami sangat senang dalam melakukan kegiatan ini. Kami mendapatkan pelajaran bahwa kami harus selalu bersyukur dengan apa yang kami punya, karena masih banyak orang yang tidak seberuntung kami. Dan kami juga mendapatkan pelajaran untuk saling bekerjasama dalam melakukan sesuatu hal, karena apabila pekerjaan dilakukan secara bersama-sama akan terasa lebih mudah dan ringan. Hanya saja menurut kami masih diperlukan banyaknya sosialisai KJP, karena masih banyak siswa yang belum paham benar mengenai KJP.






Pendataan dan Validasi Realisasi Kartu Jakarta Pintar di SD Negeri Tambora 01 Pagi Jakarta dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building bersama Teach For Indonesia



Kelas: LB23
Nama Dosen: Alfensius Alwino
Kode Dosen: D5690
Suasana di SDN Tambora 01 Pagi
Hari/tanggal: Selasa, 27 Oktober 2015
Waktu: Berangkat dari tempat asal pukul 08.00 WIB
Sampai di SDN Tambora 01 Pagi pukul 09.00 WIB
Monitoring Kartu Jakarta Pintar 09.00 - 10.00
Validasi dan Verifikasi data 8355 dan data sekolah 10.00 - 11.00
Pulang ke tempat asal 11.00
Tim yang hadir: Semua hadir
Ketua: Aliya Irsan Siregar
Anggota:

  1. Brahmana Adicahya
  2. Lisa Vianita
  3. Fathia Alisha
  4. Fransiskarin Tobing
  5. Nadia Gristira
  6. Nisa Noviyana
  7. Christoporus Hari

ki-ka; Nisa - Aliya - Nadia - Brahmana - PIC - Christoporus - Fransiskarin - Lisa - Fathia
Pada hari selasa, kami bergegas pergi menuju SDN Tambora 01 Pagi  yang terletak di wilayah Tambora, Jakarta Barat. Sebelum pergi kami mengunjungi toko swalayan untuk membelikan beberapa snack untuk adik-adik yang akan kami wawancarai mengenai KJP (Kartu Jakarta Pintar). Dalam perjalanan kami membahas beberapa pertanyaan yang ada dalam kuesioner yang diberikan oleh pihak Teach For Indonesia (TFI) dari Binus University, kami saling bertukar ide bagaimana caranya kami bertanya tanpa menyinggung perasaan adik-adik narasumber. Dalam hal itu kami belajar bagaimana caranya berkomunikasi menyampaikan sesuatu dengan baik tanpa menyinggung perasaan orang lain.

Sesampai di SD, kami menemui pihak sekolah yang sebelumnya telah kami hubungi saat melakukan survey sepekan sebelum kunjungan untuk wawancara, yang bernama Bu Juriah. Kami diantar ke ruang perpustakaan untuk menunggu anak-anak yang saat itu masih dalam kegiatan belajar mengajar (KBM), selama menunggu kami menyiapkan barang-barang apa saja yang akan dibutuhkan selama proses wawancara.

Bel istirahat pun berdering menandakan anak-anak telah memasuki jam istirahat, kami diberitahukan oleh pihak sekolah bahwa kegiatan wawancara akan dilakukan setelah jam istirahat usai di ruang Aula yang telah disediakan oleh pihak sekolah. Sembari menunggu kami merapihkan ruangan dengan menata meja dan bangku-bangku yang akan digunakan, kami saling bekerjasama untuk merapihkan ruangan sebelum anak-anak peserta KJP datang.

Setelah 15 menit bel pun kembali berdering menandakan waktunya anak-anak untuk kembali mengikuti KBM, dan waktunya bagi anak-anak peserta KJP memasuki ruangan Aula untuk mengikuti wawancara dari kami. Sebanyak 40 anak didampingi oleh seorang guru mulai memasuki ruangan, mereka nampak malu-malu menemui kami dan sangat terlihat manis. Tidak lamaanak-anak pun lekas duduk dengan rapih, dan kami mulai memperkenalkan diri dan menyampaikan maksud dan tujuan kami berada disana.
Lalu setelah merasa semuanya siap kami mulai memanggil anak-anak peserta KJP satu persatu untuk diwawancarai, masing-masing dari kami melakukan wawancara sebanyak 4-5 siswa. Wawancara berjalan dengan lancar, hanya saja ada beberapa siswa yang masih kurang paham mengenai KJP dan kegunaannya untuk apa saja. Setelah selesai diwawancarai kami memberikan snack kepada siswa sebagai tanda terimakasih dari kami.
Siswa demi siswa telah selesai kami wawancarai, dan kini saatnya kami melakukan wawancara dengan pihak sekolah melalui perwakilan satu orang guru, dalam wawancara tsb ketua menanyakan tentang KJP dan berapa karyawan dan juga sebagainya.



















Sabtu, 28 November 2015

Pendataan dan Validasi Realisasi Data 8355 di SMP Negeri 12 Jakarta dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building bersama Teach For Indonesia

Kelas: LB23
Nama Dosen: Alfensius Alwino
Kode Dosen: D5690

Hari/tanggal: Senin, 19 Oktober 2015
Waktu: Berangkat dari tempat asal pukul 11.00 WIB
Sampai di SMP Negeri 12 pukul 11.30 WIB
Monitoring Kartu Jakarta Pintar 11.30 – 12.00
Validasi dan Verifikasi data 8355 dan data sekolah 12.00 – 12.30
Pulang ke tempat asal 12.30
Tim yang hadir: Semua hadir
Ketua: Aliya Irsan Siregar
Anggota:
  1. Brahmana Adicahya
  2. Lisa Vianita
  3. Fathia Alisha
  4. Fransiskarin Tobing
  5. Nadia Gristira
  6. Nisa Noviyana
  7. Christoporus Hari
Etika professional
Menurut Alvin A. Arens, Randal J. Elder, Mark S. Beasley yang diterjemahkan oleh Tim Dejacarta  dalam buku “Auditing dan Pelayanan Verifikasi”, menyatakan bahwa: “Kode etik merupakan standar umum perilaku yang ideal dan menjadi peraturan khusus tentang perilaku yang harus dilakukan”. (2003:120)
            Sedangkan pengertian kode etik menurut Carmichael, Willingham dan Schaller dalam buku “Auditing Concept and Method”, mengemukakan bahwa :“Ethics are rules designed to maintain a profession on a dignified to guide members in their relations with each orther, and to assure the public that the performance will maintain a high level of performance. Ethics are devided from fundamental values, many of which are hold in common by all professional”. (2001 : 28)
Pernyataan diatas menjelaskan bahwa etika merupakan aturan yang ditetapkan untuk melindungi profesi, untuk menentukan anggota dalam berhubungan dengan sesama anggota, dan memberikan jaminan bahwa profesi akan memberikan hasil kinerjanya yang tinggi.
Dari kedua pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa etika profesional merupakan prinsip moral yang menjukkan perilaku yang baik dan yang buruk yang bersangkutan dengan suatu profesi.


PERLUNYA ETIKA PROFESIONAL BAGI ORGANISASI PROFESI
            Dasar pikiran yang melandasi penyusunan etika profesional setiap profesi adalaah kebutuhan profesi tersebut tentang kepercayaan masyarakat terhadap mutu jasa yang diserahkan oleh profesi. Dengan hal ini perlu adanya Tujuan kode etik & UU yang mengaturnya, sbb :
  Tujuan Kode Etik, Etika dalam bahasa Yunani berasal dari dua kata yaitu Ethos yang berarti kebiasaan atau adat, dan Etikhos yang berarti perasaan batin atau kecenderungan batin yang mendorong manusia dalam bertingkah laku. Tujuan audit Menurut Sriwahjoeni dan M. Gudono dalam “Jurnal Riset Akuntansi Indonesia”, adalah sebagai berikut : “Tujuan kode etik adalah untuk melindungi kepentingan masyarakat yang menggunakan jasa profesi akuntan”. (2000 : 170)    
  Undang-undang No. 34 tahun 1954 dikeluarkan oleh pemerintahuntuk menjamin masyarakat untuk mendapatkan pelayanan jasa dari orang-orang yang memiliki pengetahuan dan keahlian memadai. Dengan demikian dalam menjalankan pekerjaannya, akuntan harus mengutamakan kepentingan masyarakat pemakai jasanya. Pada tahun 2002 Menteri Keuangan mengeluarkan SK Nomor 423/KMK.06/2002 tentang jasa akuntan publik. Dalam pembukaan didefinisikan kode etik sebagai pedoman bagi para anggota Akuntan Indonesia untuk bertugas secara bertanggung jawab.
Jadi dengan adanya tujuan kode etik dan UU yang telah ditetapkan maka keperluan etika profesional sangatlah penting bagi organisasi profesi. Kepercayaan masyarakat terhadap mutu audit akan menjadi lebih tinggi jika profesi akuntan publik menerapakan standar mutu yang tinggi terhadap pelaksanaan pekerjaan audit yang dilakukan oleh anggota profesi tersebut.










Setelah kami mendata anak-anak peserta KJP, kami akhirnya menvalidasi dan memverifikasi data 8355. Data ini kami minta dan diberikan oleh pihak sekolah setempat. Pendataan ini cukup menarik karena kami harus mengecek nama siswa dan siswi datu persatu. Terlihat gampang namun harus teliti. Itulah pelajaran yang kami dapatkan.

Pihak sekolah turut senang dengan adanya penelitian dan penugasan ini. Dengan adanya bantuan dari binus, pihak sekolah bisa lebih sering berinteraksi dengan mahasiswa-mahasiswi binus.
Kesimpulan yang kami dapatkan dari kegiatan ini adalah, baik KJP dan 8355, adalah pengalaman yang terbaik yang pernah kami lakukan dengan adanya kerja sama oleh Dinas Pendidikan ini. Kami mulai tergerak untuk lebih membantu program pemerintah agar kami juga mempunyai rasa peduli terhadap teman-teman disana yang kurang mampu. Alangkah baiknya jika program seperti KJP ini juga disediakan diberbagai daerah dan bukan di Ibukota saja.

Kami harus lebih teliti dan harus focus terhadap pendataan 8355, karena terdapat kesalahan yang berulang-ulang kali karena terjadinya miskomunikasi, kami harap kedepannya kami mempunyai kesempatan yang diberikan.

Rabu, 11 November 2015

Pendataan dan Validasi Realisasi Kartu Jakarta Pintar di SMP Negeri 12 Jakarta dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building bersama Teach For Indonesia



ki-ka; Brahmana - Lisa - Fathia - Karin - PIC - Nadia - Nisa - Aliya - Christo

Kelas: LB23

Nama Dosen: Alfensius Alwino

Kode Dosen: D5690

Hari/tanggal: Senin, 19 Oktober 2015

Waktu: Berangkat dari tempat asal pukul 11.00 WIB             

Sampai di SMP Negeri 12 pukul 11.30 WIB           

Monitoring Kartu Jakarta Pintar 11.30 – 12.00

Validasi dan Verifikasi data 8355 dan data sekolah 12.00 – 12.30

Pulang ke tempat asal 12.30


Tim yang hadir: Semua hadir
Ketua: Aliya Irsan Siregar
Anggota:
  1. Brahmana Adicahya
  2. Lisa Vianita
  3. Fathia Alisha
  4. Fransiskarin Tobing
  5. Nadia Gristira
  6. Nisa Noviyana
  7. Christoporus Hari


SMP Negeri 12 Jakarta

Persiapan yang kami lakukan dimulai dari jam 10 pagi. Kami berkumpul di Kampus Anggrek Bina Nusantara. Kami melipir ke sebuah mini market, yaitu alfa**midi. Kami membeli makanan ringan dan susu untuk dibagikan kepada anak – anak yang akan diwawancara. Setelah itu, kami langsung melaju ke SMP Negeri 12 Jakarta yang berlokasi di Wijaya, Jakarta Selatan. Setelah kami sampai, anak – anak yang akan kami wawancara ternyata masih dalam kegiatan belajar mengajar sehingga kami harus menunggu sebentar. Kemudian, kami ke kantin untuk menyicipi makanan yang tersedia. Setelah kami makan, anak – anak yang sudah dipersiapkan untuk wawancara sudah berkumpul di sebuah ruangan tempat kami melakukan tugas wawancara.

Anak – anak yang akan diwawancara diberi pengarahan oleh PIC SMP Negeri 12 Jakarta. Setelah itu, kami pun mengkoordinasi dan membagi tiap anak yang akan diwawancara yaitu tiap 1 orang mewawancara 6 siswa/i peserta KJP. Anak – anak yang menunggu giliran kami berikan snack dan susu untuk dinikmati. Kegiatan wawancara tersebut berlangsung selama kurang lebih 2 jam dan berjalan dengan lancar.Metode yang diajarkan adalah metode wawancara/interview dimana kami semua mewawanacara peserta KJP yang masih duduk di bangku SMP. Hal positif yang kami dapatkan adalah semua peserta menerima dan menanggapi dengan baik atas pertanyaan-pertanyaan yang kami berikan. Namun ada beberapa siswa/I yang tidak tau apa-apa tentang program yang kami tanyakan. Pelajaran yang kami dapat adalah kami harus menilai bagaimana mereka menjawab dan bagaimana merka menanggapinya.Pihak sekolah turut senang dengan adanya penelitian dan penugasan ini. Dengan adanya bantuan dari binus, pihak sekolah bisa lebih sering berinteraksi dengan mahasiswa-mahasiswi binus.







Jumat, 05 Juni 2015

FINAL PROJECT CB-432 (Kegiatan IV)


Kegiatan IV (1 Juni 2015; 08.30-10.00 WIB)         

   Hari terakhir kami melakukan project ini diisi dengan memberi hadiah dan sumbangan buku-buku yang masih layak pakai untuk anak-anak yang mengikuti bimbingan ini. Hadiah yang kami berikan merupakan pensil warna, crayon, beserta buku gambarnya. Karena kami melihat potensi yang ada didalam anak-anak ini jika mereka menggambar atau mewarnai sesuatu. Dengan senang hati kami memberikannya.










            Lalu kami tidak mengajar anak-anak tersebut, melainkan kami hanya mengobrol bagaimana keseharian mereka, apa hobi mereka dan juga saran untuk kami kedepannya jika kami mengajar kembali. Kemudian kami berpamitan dan saling mengucapkan terima kasih kepada Pak Salim, Umi Yanti, dan juga anak-anak di komunitas bimbingan ini. Kami sangat terharu atas hati mereka yang mau menerima kami sebagai guru amatir untuk mengajar anak tingkat sekolah dasar. Setelah itu kami pulang ke rumah masing-masing.